Wah mahal juga ya jalan-jalan ke Hong Kong, " pikir saya, begitu seorang teman menyebutkan ongkos yang harus dibayar kepada agen perjalanan sebesar R Tips Jalan-Jalan Hemat ke Hongkong Halaman 1 - Kompasiana.com 3 : Macau, Symphony of Light, Nathan Road Perjalanan hari ini dimulai jam 7.20 pagi (waktu Hong Kong) dari rencana semula jam 7.00. Destination : Mohonmaklum, karena kami membeli tiket hemat, maka jadwal penerbangannya pun hemat pula!, artinya jam 3 pagi udah serah terima kunci ama kuncen Hotel 81 Chinatown! Malam sebelumnya saya sempat khawatir mengenai ketersediaan taxi. Sempat dua kali menanyakan hal ini kepada receptionist hotel. Fast Money. From where to find the Hong Kong crowds at their most manic to streets with a hint of colonial style, we pick the 10 streets you need to see when in Hong Kong. 01 of 10 Nathan Road Nik Pillay / TripSavvy It doesn’t get any better or brighter than Nathan Road. This wide boulevard is the main commercial road through Tsim Sha Tsui and is packed with honking cars and crowds of people. Step around the conmen hawking fake Rolexes and chancers trying to flog cheap suits to find shops open until the early hours, monster malls and banks of neon signs lending a glow to this shrine of capitalism. 02 of 10 Crowds at Yee Woo crossroads Tony / Wikimedia Commons / CC BY The junction of Yee Woo Street in front of the Sogo department store is the best place to watch Hong Kong’s throngs of people. This is the main shopping district and when the lights change at Yee Woo you’ll see hundreds of people go skitling across the road. It’s best seen under the neon glow of the advertising hoardings by night. 03 of 10 Colonial Duddell Street 惡德神父 / Wikimedia Commons / GNU FDL Address North, 2 Lower Albert Rd, Central, Hong Kong Phone +852 2521 1511 Hong Kong has an addiction to knocking stuff down and putting up taller and shinier skyscrapers. That means there aren’t many streets left that have a colonial style or atmosphere. Your best bet is Duddell Street. The granite steps here date from Victorian times and are topped by the last four working gas lamps in Hong Kong. At the top you’ll reach Ice House Street and the Foreign Correspondents Club – one of the finest examples of colonial architecture in Hong Kong. 04 of 10 Sneaker street Fa Yuen Street Need sneakers? Look no further. Several dozen shops all cluttered together selling Nike, Puma and anything you might need before you tread on a basketball court. The shops open from mid-afternoon until 10pm-1ppm at night. Continue to 5 of 10 below. 05 of 10 The Road to the Peak Sure, you could take the Peak Tram up to the top of Victoria Peak, but then you wouldn’t enjoy the winding views from Old Peak Road. At the top, you’ll find the best views possible of Hong Kong’s forest of skyscrapers. 06 of 10 Dried Seafood Street It’s perhaps only in Hong Kong that a street could be dedicated to dried seafood. You probably don’t want to buy black moss or dried scallops, but it’s worth a visit here to see all sorts of exotic dried out seafood spilling out on the street. Many of the shops here have been trading for fifty years, and you’ll still see delivery drivers on bikes and housewives bartering over the price of abalone. Top tip be prepared to hold your nose. 07 of 10 Take the tonic on Wing Lok Street Not far from dried seafood street, tonic street is where you come for a little pick me up. Here, experts in traditional Chinese medicine cook up batches of foul-smelling medicine to sell to bedraggled office workers. Aside from cauldrons of steaming soupy medicine, this is also where you can pick up birds nest soup, ginseng and other exotic local herbs and spices. 08 of 10 Antiques at Cat Street The steps that climb up Cat Street not only offer a hell of workout for your legs but also lead to the best place in town to pick up some local gifts. The stalls here are stacked high with mini Mao statues, reproduction Ming vases and movies posters from Bruce Lee’s glory days. If you’re looking for the street on a map, it’s marked as Upper Lascar Row. Continue to 9 of 10 below. 09 of 10 Bar crawling along Lockhart Road Wan Chai is the best place in Hong Kong to enjoy a drink or three and Lockhart Road is in the very heart of the action. There are a couple of dozen bars stretched out along the road and you’ll find the street buzzing into the early morning. 10 of 10 Meet celebrities on the avenue of Stars Nik Pillay / TripSavvy The stretch of waterfront walk is a homage to the great and the good of the Hong Kong movies – topped off by a statue of Bruce Lee. The avenue curves around the harbour front and affords a front row seat of the skyscrapers across the water Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Keberangkatan Akhirnya perjalanan ke Hong Kong dimulai. Kami berangkat dari Palembang jam 7 pagi melalui Batam dengan Wings Air. Pesawatnya jenis ATR dengan jumlah kursi per baris 4. Sayangnya saya salah ambil kursi saat check in melalui web. Dengan pertimbangan harus cepat keluar pesawat, saya pilih kursi depan 3A, 3C, 3D, 3F. Ternyata,,, pintu aksesnya lewat belakang. Yah berarti keluar paling akhir dong . Pas masuk pesawat timbul sedikit keraguan, “Wah pesawat baling-baling aman ga ni?". Ya sudah pokoknya baca basmalah aja. Ternyata lumayan nyaman. Saya pikir di atas bakal sering mengalami goncangan. Kalau lewat awan memang sedikit berguncang tapi masih wajar layaknya naik pesawat yang lebih gede. Jam sampailah di Batam. Saat keluar kita lewat counter yang jual tiket ferry yang nawarin kami tiket.”Harga kita lebih murah 2 SGD dibanding beli di Batam Centre”. Menarik memang tapi karena kami sudah minta temen standby di Batam Centre tawaran itu terpaksa dilewatkan. Lagian kami mesti memastikan dapat ferry yang jam dengan Batam Fast. Perjalanan dari Bandara ke Batam Centre sekitar 25 menit. Jam sudah berdiri di loket. Karena masih 1 jam, kita sempatkan ngopi bareng temen di Batam. Jam kita masuk ke imigrasi. Ternyata antrian cukup panjang dan butuh waktu 15 menit. Dari belakang 2 orang perempuan terlihat tergesa-gesa dan berusaha motong antrian. "Ke Singapore apa Malaysia", tanya salah satunya. Maksudnya dia mau mendahului kami. Saya bilang waktu masih cukup. "Nggak juga, kadang-kadang kapal berangkat 5 menit lebih cepet lo". Waduh ikut panik ni. Harus diinget, untuk imigrasi dan proses masuk kapal minimal kasih tenggang 30 menit dari jadwal biar ga keburu-buru. Itupun pas banget. Mana antrian masuk kapal lumayan panjang. Bersyukur kapal belum berangkat. Sepertinya jam saya 5 menit lebih cepet dari jam kapal. Perjalanan Batam-Singapore memakan waktu 1 jam. Berangkat jam sampai di Harbour Front jam WIB atau SG. Begitu masuk ruang imigrasi kami agak terkejut ngelihat antrian lumayan panjang. Akhirnya setelah 1 jam antri imigrasi dan pemeriksaan tas, kita bergegas ke stasiun MRT menuju Changi. Sebenernya kalau tujuannya mau ke Changi, pilhan terbaik adalah naik ferry dengan tujuan Tanah Merah. Menurut petugas kapal, dermaga Tanah Merah terletak di belakang Changi Airport. Akhirnya kami sampai di Terminal 2 Changi jam Untuk menuju Budget Terminal disediakan shuttle bus yang datang setiap 10 menit dan beroperasi sampai jam 4 pagi. Butuh waktu sekitar 8 menit sampai di Budget terminal. Thanks God kita udah antri di depan counter jam Cuman antrian panjang minta ampun. Ternyata counter Tiger Airways jurusan Hongkong yang dibuka baru 1. Untunglah setelah 10 menit, dibuka 1 counter lagi trus 1 counter lagi 5 menit kemudian. Jam checkin selesai. Tadinya sempet cemas kalau imigrasinya lama. Ternyata hampir tidak ada antrian. Selesai imigrasi baru bisa lega. Jam kita sudah di dalam. Masih punya waktu setengah jam untuk cari makan. Sayangnya tidak ada makanan halal yang bisa ditemukan di ruang tunggu budget terminal. Ada McD cuman di ruang checkin. Apa boleh buat roti coklat seharga 1,4SGD plus sebotol aqua seharga 2,4 SGD atau sekitar Rp17 ribu di 7 Eleven cukuplah untuk mengganjal perut. Jam SG kita masuk pesawat dan siap bertolak ke Hong Kong. Perjalanan Singapore-Hongkong butuh waktu 4 jam. Membayangkannya saja sudah bosan. Dan begitulah kenyataannya. Tipsnya bekali diri dengan bahan bacaan ringan, gadget favorit, atau bahan obrolan dengan teman. Karena merasa bakal bosan dan tentu saja karena lapar, kami kemudian memesan makanan yang tersedia Japanese Curry atau Beef Blackpaper. Harganya 70 SGD per porsi. Rasanya lumayan untuk obat lapar. Hanya nasinya agak keras. Jam SG/HK pesawat mendarat di Hong Kong International Airport. Tidak ada perbedaan waktu antara Singapore dan Hongkong haha seperti pengumuman pesawat aja. Pertama masuk bandara kesannya biasa saja, tapi selanjutnya terserah Anda. Hehe menurut kabar berita Hong Kong International Airport HKIA beberapa kali mendapat penghargaan sebagai airport terbaik. Proses imigrasi dan pengambilan bagasi dilakukan di Terminal 2. Untuk menuju ke sana harus naik kereta penghubung. Hanya perlu waktu 5 menit. Bagasi tidak menjadi persoalan karena kami berangkat masing-masing hanya menenteng tas punggung. Nah saat mengurus imigrasi kami sempat cemas. Seorang temen ditahan selama sekitar 30 menit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Entah kenapa? Kami menduga karena tampangnya yang sedikit timur tengah dan karena nama Usman Yusuf di belakangnya. Petugas imigrasi tidak memberikan penjelasan apapun. Setelah setengah jam akhirnya boleh lewat. Wah tenang. Segera kami menuju hall kedatangan. Kita bingung mau makan dulu atau langsung ke penginapan. Saat kebingungan memilih alternatif dan mencari rute, seorang perempuan datang dan menyapa, "Mau kemana Mas"? Oh ternyata orang Indonesia yang bekerja di Hongkong. Tapi hati-hati kalau lihat orang berpenampilan Indonesia ya. Penampilan orang Indonesia dan Filipina yang juga banyak ditemui di Hong Kong sulit dibedakan. Cara termudah ya dari bahasa. "Kami mau ke Park Island tapi mau makan dulu. Yang halal dimana ya"? Katanya kalau ke Park Island naik bus di basement. Sebelumnya petugas informasi bandara menjelaskan kalau mau ke Park Island atau orang sana lebih familiar dengan Ma Wan kita mesti naik bus NR 334 di Terminal 2 Bay 24. Nah kalau mau makan pilihannya Mc D atau Burger King. Kami memilih burger king karena Mc D harus ke lantai atas lagi. Makan berempat habis 136 HKD atau 34 HKD per orang. Sama aja kayak di Indonesia. Setelah kenyang kita pergi ke basement dan kebingungan. Ternyata di luar gedung ada areal parkir dengan banyak jalur yang disebut Bay diberi nomor sesuai arah masing-masing. Setelah 15 menit, datang bus dan parkir di Bay 24 tapi bertuliskan group only. Loh padahal itu Bay 24. Saya tanya kru di atas bis untuk jelasnya. 1 2 Lihat Travel Story Selengkapnya Seperti yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, jalan-jalan ke Hong Kong tidaklah harus mahal. Anda hanya harus mengetahui beberapa tips liburan di Hong Kong dengan hemat namun tetap berkesan. Berikut adalah tips lainnya agar liburan Anda di Hong Kong lebih hemat. Kunjungi Tempat Wisata Gratis Hong Kong memiliki berbagai tempat wisata gratis namun tetap menarik untuk dikunjungi, seperti berfoto dengan tokoh-tokoh ternama di Avenue of Stars,bersantai di  Victoria Park, hingga belajar sejarah Hong Kong di Hong Kong Heritage Museum. Kunjungi juga pantai-pantai cantik di Hong Kong, seperti Repulse Bay, Shek O, dan Hung Shing Yeh Beach. Cicipi Streetfood Hong Kong yang Lezat dan Murah Hong Kong memiliki banyak kios streetfood yang menjual berbagai jenis kuliner khas Hong Kong, seperti dim sum, wonton noodle, sate gurita, dll. Meskipun dijajakan di pinggir jalan, makanan-makanan di sini memiliki kualitas baik dan juga bersih. Streetfood yang dapat Anda kunjungi antara lain, Graham Street, Temple Street, dan Hau Fook Street. Belanja Oleh-Oleh di Surga Belanja Murah Tak lengkap rasanya berlibur ke Hong Kong tanpa berbelanja. Sebagai surga belanja, Hong Kong memiliki tempat belanja murah dengan barang-barang yang berkualitas baik. Anda dapat belanja berbagai barang fashion, seperti pakaian, sepatu, aksesori, maupun pernak pernik untuk oleh-oleh. Tempat belanja tersebut antara lain, Ladies Market, Stanley Market, dan Jardine’s Crescent. Jangan lupa membawa kalkulator agar lebih mudah dalam tawar-menawar. Jangan Segan Berjalan Kaki dan Naik Transportasi Umum Berjalan kaki di Hong Kong akan menjadi kegiatan menyenangkan karena didukung dengan udara yang segar dan trotoar lebar yang ramah pada pejalan kaki. Banyak warga Hongkong dan wisatawan asing yang lebih memilih berjalan kaki untuk menuju transportasi publik, seperti MTR, trem, dan juga bus. Selain itu, akan lebih mudah jika Anda memiliki Octopus Card untuk sarana transportasi umum keliling kota. Post navigation

jalan jalan hemat ke hongkong